Rabu, 01 Agustus 2012

Proses Seleksi Karyawan


Proses seleksi dimulai setelah kumpulan pelamar yang memenuhi syarat didapat melalui penarikan. Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah ini mencakup pemanduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Dalam banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi digabung dan disebut employment function.


MASUKKAN-MASUKKAN SELEKSI
Proses seleksi tergantung pada tiga masukkan penting, yaitu:
  1. Informasi analisis jabatan, memberikan deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan. 
  2. Rencana-rencana SDM, memberitahukan kepada manajer personalia bahwa ada lowongan pekerjaan. 
  3. Penarikan, untuk mendapatkan sekelompok orang yang akan dipilih untuk mengisi lowongan pekerjaan.

TANTANGAN-TANTANGAN DALAM PROSES SELEKSI
  1. Tantangan supply, semakin besar jumlah pelamar yang qualified maka akan semakin mudah bagi departemen personalia untuk memilih karyawan baru yang berkualitas, namun dalam kenyataannya sangat sulit dipenuhi, keterbatasan supply yang menyebabkan organisasi tidak leluasa memilih calon karyawan terbaik. 
  2. Tantangan ethis, proses seleksi dipengaruhi oleh hubungan kekeluargaan, pemberian komisi atau suap, sehingga proses pemilihan karyawan baru mungkin dipilih secara tidak tepat 
  3. Tantangan organisasional, oraganisasi menghadapi keterbatasan-keterbatasan seperti anggaran atau sumber daya lainnya yang mungkin akan membatasi proses seleksi.

LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES SELEKSI
Penerimaan pendahuluan, proses seleksi merupakan jalur dua arah organisasi memilih karyawan para pelamar memilih perusahaan seleksi dimulai dari kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi.

Tes penerimaan, merupakan alat bantu untuk menilai kecocokkan antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian dengan persyaratan jabatan. Disamping itu perusahaan juga memeriksa laporan-laporan sekolah, karena prestasi masa lalu merupakan petunjuk bagi prestasi diwaktu yang akan datang.

Wawancara seleksi, adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasikan hal dapat diterimanya atau tidak seorang pelamar. Wawancara mempunyai tingkat fleksibilitas tinggi, karena dapat diterpkan baik terhadap para calon karyawan manajerial atau operasional, berketrampilan tinggi atau rendah, pewawancara mempelajari pelamar, dan sebaliknya pelamar mempelajari perusahaan.

BERBAGAI PERALATAN TES
Tes psikologis, tes yang mengukur atau menguji kepribadian atau tempramen, bakat, minat, kecerdasan dan keinginan berprestasi, bentuk tes ini mencakup:
  1. Tes kecerdasan (intelligence test), menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis. 
  2. Tes kepribadian (personalitity test), hasil tes ini akan mencerminkan kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan dan unsur-unsur kepribadian lainnya. 
  3. Tes bakat (aptitude test), mengukur kemampuan potensial pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan. 
  4. Tes minat (interest test), mengukur antusiasme pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan. 
  5. Tes prestasi (achievement test), yang mengukur kemampuan sekarang. 
  6. Tes pengetahuan (knowledge test), tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar, pengetahuan yang diuji harus sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan. 
  7. Performance test, bentuk tes yang mengukur kemampuan pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya.

HASIL SELEKSI DAN UMPAN BALIK
Hasil akhir proses adalah orang yang diterima sebagai karyawan baru, bila masukkan-masukkan seleksi diperhatikan dengan seksama dan langkah-langkah dalam proses seleksi diikuti secara benar, maka para karyawan baru akan merupakan sumber daya manusia yang produktif, dan karyawan produktif adalah bukti paling baik suatu proses seleksi yang efektif.
Untuk mengevaluasi baik karyawan baru maupun proses seleksi diperoleh umpan balik yang mencakup informasi tentang kepuasan karyawan, perputaran dan absensi, prestasi kerja atau sikap penyelia.

PROGRAM ORIENTASI
Sering disebut induksi, memperkenalkan para karyawan baru dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan karyawan dan organisasi, program orientasi akan menurunkan rasa cemas dan khawatir para karyawan baru, mereka dapat merasakan sebagai bagian organisasi lebih cepat, lebih terjamin dan lebih diperhatikan, sehingga mereka dapat mempelajari tugas-tugas dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar