Senin, 06 Agustus 2012

Antropometri


Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri dibagi menjadi dua adalah antropometri statis dan antropometri dinamis.
            Antropometri statis adalah pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam/posisi diam/tidak bergerak. Contohnya: tinggi tubuh tegak, tinggi duduk normal, panjang lengan bawah.
            Antropometri dinamis adalah dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak. Contohnya: putaran lengan, putaran telapak tangan, sudut telapak kaki.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia:
  1. Umur. 
  2. Jenis Kelamin. 
  3. Suku Bangsa. 
  4. Jenis Pekerjaan atau Latihan.
Aplikasi penggunaan antropometri:
  1. Perancangan areal kerja. 
  2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas(tools), dsb. 
  3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, komputer, dll. 
  4. Perancangan lingkungan fisik kerja.

PERANCANGAN
Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan unutk menganalisis, menilai, memperbaiki dan menyusun sistem, baik sistem fisik maupun no fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada.
Perancangan teknik:
  1. Aktifitas dengan maksud tertentu. 
  2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia dan. 
  3. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah.
  1. Menentukkan kebutuhan perancangan. 
  2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai. 
  3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya. 
  4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil). 
  5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai. 
  6. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai. 
  7. Pengambilan data. 
  8. Pengolahan data. 
  9. Visualisasi rancangan.
 Terdapat tiga jenis tipe perancangan, adalah:
  1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem, data dengan persentil ekstrem minimum 5% dan ekstrem maksimum 95%.
  2. Perancangan untuk pemakaian rata-rata, data dengan persentil 50%. 
  3. Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable).
Penggunaan Distribusi Normal
Percentile
Calculation
1 st
 - 2,325
2,5 th
 - 1,960
5 th
 - 1,645
10 th
 - 1,280
50 th
90 th
 + 1,280
95 th
 + 1,645
97,5 th
 + 1,960
99 th
 + 2,325


Karakteristik Perancangan:
  1. Berorientasi pada tujuan 
  2. Variform, suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang diambil. 
  3. Pembatas.
 Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan diantaranya:
  1. Hukum alam seperti ilmu fisika, ilmu kimia dst. 
  2. Ekonomis: pembiayaan atau ongkos dalam meralisir rancangan yang telah dibuat. 
  3. Perimbangan manusia: sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merancangan dan memakainya. 
  4. Faktor-faktor legalisasi: mulai dari model, bentuk sampai hak ciptanya. 
  5. Fasilitas produksi: sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat. 
  6. Evolutif: berkembang terus/mampu mengikuti perkembangan jaman. 
  7. Perbandingan nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
 Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh seorang perancang antara lain:
  1. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah. 
  2. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul. 
  3. Berdaya cipta. 
  4. Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan. 
  5. Mempunyai keahlian dalam bidang matematika, fisika, kimia tergantung dari jenis rancangan yang dibuat. 
  6. Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar. 
  7. Mempunyai sifat yang terbuka (open minded) terhadap kritik dan saran dari orang lain.
             Tahapan umum teknik perancangan dikenal sebagai sebutan NIDA (Need, Idea, Decision, dan Action). Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan (Need). Sehubungan dengan alat atau prosuk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (Idea) yang akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat memutuskan (Decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan pada akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (Action). Perancangan suatu peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri pemakainya bertujuan untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performansi kerja dan meminimasi potensi kecelakaan kerja (Mustafa, Pulat. Industrial Ergonomics Case Studies. 1992)
            Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain:
  1. Analisa Teknik, banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya. 
  2. Analisa Ekonomi, berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh. 
  3. Analisa Legalisasi, berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hukum yang berlaku dan dari hak cipta. 
  4. Analisa Pemasaran, berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasil rancangan sehingga dapat sampai pada konsumen. 
  5. Analisa Nilai, C. M. Walsh yang membagi analisa menjadi 4 kategori, yaitu:
  • Uses Value, berhubungan dengan nilai kegunaan.
  • Esteem Value, berhubungan dengan nilai keindahan dan estetika.
  • Cost Value, berhubungan dengan pembiayaan.
  • Excange Value, berhubungan dengan kemampuan tukar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar