Minggu, 16 Januari 2011

Industri Manufaktur Dan Jasa


A.  Pengertian Manufaktur

Istilah manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu manus dan factus yang berarti manus adalah tangan dan factus adalah mengerjakan. Jadi manufaktur artinya mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk yang dikerjakan dengan tangan. Pengertian manufaktur sekarang adalah proses pembuatan produk dengan bantuan mesin dan pengontrolanbahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap melalui pengawasan secara manual.


Istilah manufaktur sering dianggap sama dengan produksi, tetapi sebenarnya produksi memiliki arti yang lebih luas. Produksi adalah proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk, dapat berupa produk gas, cair, dan padat. Contoh : produksi gas alam, produksi minyak bumi, produksi pesawat terbang.

Manufaktur adalah proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk dalam bentuk padat. Contoh : manufaktur pesawat terbang. Manufaktur dapat didefinisikan secara teknis dan secara ekonomi.


B.  Industri Manufaktur dan Produk

Industri terdiri dari perusahaan dan organisasi yang menghasilkan atau mensuplai barang – barang dan jasa. Industri manufaktur (The Manufaktur Industries), yaitu industri yang menghasilkan bahan baku guna dijadikan bermacam – macam bentuk/model produk, baik yang masih produk berupa setengah jadi ataupun yang sudah berupa produk jadi. Contoh Industri Permesinan dan Industri Mobil. Industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut (lihat tabel 1.1) :
  1. Industri Primer,
  2. Industri Sekunder, dan
  3. Industri Tersier.
Industri Primer adalah adalah industri yang mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam seperti pertanian, perikanan, pertambangan, dan lain – lainnya.

Industri Sekunder adalah industri yang mengolah hasil dari industri primer menjadi barang – barang konsumsi (consumer goods) dan barang – barang kapital (capital goods). Kegiatan utama pada industri sekunder ini adalah manufaktur, termasuk keperluan konstruksi dan daya.

Industri Tersier adalah industri yang bergerak dalam sektor pelayanan perekonomian, seperti perbankan, asuransi, hotel, dan lain – lainnya.

Tabel 1.1 Bidang – Bidang Dalam Industri

Primer
Sekunder
Tersier
Pertanian
Kehutanan
Perikanan
Petambangan
Perminyakan
Dan lain - lain
Logam Dasar
Automotif
Bahan Bangunan
Komputer
Elektronik
Dan lain - lain
Perbankan
Komunikasi
Pendidikan
Hotel
Asuransi
Restoran, dll


C.  Produk Manufaktur

Produk akhir yang dibuat dalam industri dapat dibagi dalam dua kelas utama, yaitu : costumer goods dan capital goods.

Costumer goods adalah produk – produk yang dibeli langsung oleh konsumen dan digunakan untuk keperluan pribadi, seperti mobil, komputer personal, televisi, radio, raket tennis, dan sebagainya.

Capital goods adalah produk – produk yang dibeli langsung oleh perusahaan untuk menghasilkan barang – barang atau pelayanan, seperti mesin perkakas, main frame computer, peralatan konstruksi, pesawat terbang dan sebagainya.


D.  Jumlah Produksi dan Variasi Produksi

Jumlah produksi per tahun dapat diklasifikasikan :
  1. Produksi rendah       : 1/100 unit per tahun
  2. Produksi menengah  : 100/10000 unit per tahun
  3. Produksi tinggi         : > 10000 unit per tahun
Produk yang terdiri atas berbagai variasi produk dari jenis yang berbeda, biasanya dibuat dalam jumlah kecil atau menengah. Semakin tinggi variasi produk semakin rendah jumlah produksi yang dapat dibuat, dan sebaliknya semakin rendah variasi produk semakin tinggi jumlah produksi yang dapat dibuat.

Klasifikasi variasi produk dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu :
  1. Variasi produk lunak (soft product variety), dan
  2. Variasi produk keras (hard product variety).
Variasi produk lunak : perbedaan antara variasi produk yang dibuat kecil, seperti perbedaan antara model mobil yang dibuat pada lini produksi yang sama, dimana banyak digunakan part – part yang sama. Contoh : perbedaan antara mobil sedan Toyota Corolla dengan mobil sedan Toyota Corona.

Variasi produk keras : perbedaan antara variasi produk yang dibuat besar, biasanya jarang menggunakan part yang sama. Contoh : perbedaan antara mobil sedan dengan mobil truk.


E.   Kemampuan Manufaktur

Untuk mengukur kemampuan manufaktur dapat dilihat dari :
  1. Kemampuan pemrosesan teknologi (technological processing capability),
  2. Limitasi fisik produk (phisical product limitations), dan
  3. Kapasitas produksi (production capacity).
Kemampuan pemrosesan teknologi adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memproses suatu jenis material dengan keunggulan kompetitif , termasuk keahlian merencanakan personal dalam proses teknologi tersebut.

Limitasi fisik produk, merupakan kemampuan untuk memproduksi berdasarkan berat, ukuran dan tingkat kesulitan dalam membuatnya, termasuk didalamnya mengatur tentang equipment, material handling, storage dan ukuran plant.

Kapasitas produksi, merupakan batasan tentang kemampuan berapa jumlah produk yang dapat diproduksi dalam satu periode waktu tertentu, biasanya disebut dengan plant capacity atau production capacity. Faktor yang mempengaruhi antara lain ; jumlah shift per minggu, jumlah jam per minggu, dan tenaga kerja langsung yang diperlukan.


F.   Material yang Digunakan dalam Manufaktur
  1. Logam terdiri dari logam besi dan logam non-besi. Logam besi adalah logam/paduan mengandung besi sebagai unsur utama. Contoh : besi tuang, baja karbon, baja tahan karat , dan lain - lainnya. Logam non besi adalah logam/paduan mengandung besi dalam jumlah kecil atau sama sekali tanpa besi. Contoh : alumunium, tembaga, emas, timah, magnesium, nikel,seng, dan lain - lainnya.
  2. Keramik adalah bahan yang berbentuk dari hasil senyawa antara logam atau semi logam (Si, Ge) dengan unsur - unsur non logam. Contoh : silica (SiO2), alumunia (Al2O3), karbida tungsten, krbida titanium, nitrida titanium, nitrida boron, dan lain - lainnya.
  3. Polimer adalah senyawa yang terdiri dari serangkaian molekul mer yang sangat banyak, biasanya terdiri dari karbon ditambah satu atau lebih unsur - unsur yang lain, seperti  : hidrogen, nitrogen, dan klorin.
  4. Komposit adalah material yang merupakan gabungan antara ketiga jenis material diatas. Komposit merupakan optimasi susunan material yang menunjukkan sifat terbaik dari unsur -unsur pembentuknya dan sering juga beberapa sifat yangtidak memiliki oleh salah satu unsur tersebut. Komposit terdiridari bahan penguat (filler) dan bahan pengikat (matriks). Contoh : serat gelas dalam matriks polimer, keramik dalam matriks logam, kayu merupakan komposit alam yang memiliki serat selulose dengan matriks lignin.
Proses manufaktur dapat dibagi dalam dua jenis operasi utama, yaitu :
  1. Operasi pemrosesan (processing operations), dan
  2. Operasi perakitan (assembly operations).
Operasi Pemrosesan (processing operations), merubah benda kerja dari suatu bentuk ke bentuk yang lain mendekati bentuk akhir produk yang diinginkan, sehingga memiliki niali tambah dengan merubah geometri, sifat – sifat, maupun penampilan benda kerja. Operasi pemrosesan dibagi atas tiga kelompok, yaitu :
  1. Proses pembentukkan (shaping processes),
  2. Proses untuk memperbaiki sifat - sifat (property enchancing processes), dan
  3. Operasi pemrosesan permukaan (surface processing operations).
Operasi Perakitan (assembly operations), menyambung atau menyatukan dua atau lebih komponen – komponen. Operasi perakitan dibagi atas dua kelompok, yaitu :
  1. Proses penyambungan permanen, seperti : pengelasan, pembrasingan dan penyolderan, dan adhesive bonding.
  2. Proses penyambungan mekanik, seperti : pengencangan dengan ulir (sekrup, mur, baut) pengencangan permanen (rivet, press fitting).


G.  Definisi Jasa

Jasa adalah sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Jadi hasil dari jasa akan dapat dilihat setelah jasa tersebut diselesaikan. Contoh : bayangkan bila anda akan pergi untuk memotong rambut, maka jasa pemotongan tersebut akan dikonsumsi ketika diproduksi dan hasilnya akan tampak setelah rambut anda selesai dipotong.

Industri Pelayanan / Jasa (Service Industries), yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktifitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumer. Contoh : Bank, Jasa Angkutan, Rumah Sakit dan lain – lain.

Perbedaan jasa dengan manufaktur dari sudut pandang serentaknya produksi dan konsumsi akan membedakan perilaku jasa dalam operasinya. Jasa bisa dibawa ke konsumen ataupun sebaliknya, sehingga konsumen merupakan faktor penting dari ketidakpastian yang akan dikendalikan. Selain itu jasa juga tidak dapat diproduksi disuatu tempat dan kemudian dikirim ke tempat lain maupun disimpan (kecuali jasa informasi).

Adapun perbedaan antara industri jasa dan manufaktur dari sudut pandang bentuk, kepemilikan, kondisi dan organisasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Perbedaan Antara Industri Jasa dan Manufaktur

Manufaktur
Jasa
Produk dapat disentuh (tangible).
Produk tidak dapat disentuh (intangible).
Kepemilikan dialihkan pada saat pembelian.
Kepemilikan pada umumnya tidak dialihkan.
Produk dapat dijual kembali.
Tidak mungkin dijual kembali.
Produk dapat didemokan sebelum dibeli.
Produk tidak ada sebelum dibeli.
Produk dapat disimpan sebagai persediaan.
Produk tidak dapat disimpan.
Produk mendahului konsumsi.
Produksi dan konsumsi terjadi secara serentak.
Kegiatan produksi dan konsumsi dapat dipisahkan dalam lokasi kegiatan.
Kegiatan produksi dan konsumsi harus terjadi pada lokasi yang sama.
Produk dapat dipindahkan.
Produk tidak dapat dipindahkan.
Penjual memproduksi.
Pembeli mengambil bagian langsung dalam proses produksi dan benar – benar dapat melakukan sebagian dari produksi itu.
Memungkinkan kontak tak langsung antara perusahaan dengan pelanggan.
Sebagian besar membutuhkan kontak langsung.
Produk dapat diekspor.
Jasa umumnya tidak dapat diekspor, tetapi sistem pelayanan jasa dapat.
Bisnis diorganisasikan berdasarkan fungsi, dengan penjualan dan produksi terpisah.
Penjualan dan produksi tidak dapat dipisahkan secara fungsional.


H.  Segitiga jasa

Dalam merancang proses industri jasa dibutuhkan suatu kerangka kerja dasar. Kerangka ini merupakan segitiga jasa yang mengasumsikan terdapat empat elemen yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi jasa, yaitu pelanggan, manusia, strategi, dan sistem.

Pelanggan tentu saja ada ditengah – tengah segitiga sebab jasa harus selalu berpusat pada pelanggan. Manusia adalah karyawan dari perusahaan jasa. Strategi adalah pandangan atau filosofi yang digunakan untuk mengarahkan segala aspek pelayanan jasa. Sistem adalah sistem fisik dan prosedur yang digunakan.


I.     Strategi Produk Jasa

Strategi jasa ini menentukan bisnis apa yang anda garap. Strategi jasa ini memberikan pengarahan untuk merancang produk, sistem pelayanan, dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh perusahaan.

Suatu contoh strategi adalah strategi yang pernah dilakukan oleh Sempati Airlines dimana pelanggan yang mempunyai Preffered Card akan dilayani kebutuhannya tanpa delay atau diberi ganti rugi meskipun penumpang pesawat tersebut hanya satu orang. Hal ini menunjukkan komitmen Sempati yang mengutamakan kepuasan pelanggan, dan bukan sekedar ingin untung sendiri.


J.     Strategi Proses Pelayanan

Kunci utama dalam memilih suatu proses adalah jumlah kontak pelanggan. Jika derajat kontak rendah, proses dapat diabaikan dari pelanggan atau pengaruh eksternal lainnya. Dalam hal ini potensi pelanggan untuk mengganggu proses produksi adalah kecil.jumlah kontak yang rendah cocok dengan jenis proses manufaktur sehingga efisieninya dapat menjadi tinggi.

Sebaliknya, jika kontak pelayanan tinggi, pelanggan dapat mengganggu proses produksi dengan tuntutan jenis pelayanan tertentu atau perlakuan khusus. Kontak pelanggan yang lebih tinggi dapat menyebabkan proses produksi yang tidak efisien, tetapi kehadiran pelanggan dalam sistem tidak seluruhnya mengganggu. Kadang kala pelanggan dapat menjadi sumber efisiensi, yakni dengan menggunakan pelanggan untuk mengerjakan sebagian dari tugas pelayanan. Sebagai contoh, pelayanan swalayanan seperti Restoran Mc Donald’s mengambil baki, sambal, garam, merica, sedotan dan membawa sendiri hidangannya.


K.  Faktor – Faktor Dalam Pelayanan Jasa

Sistem pelayanan jasa terdiri dari faktor – faktor fisik dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi jasa tersebut. Pada umumnya kelima faktor – faktor berikut merupakan bagian yang perlu dipertimbangkan dalam sistem pelayanan jasa.
  1. Teknologi derajat otomatisasi, peralatan, derajat integrasi vertikal.
  2. Aliran proses. Urutan kejadian yang digunakan untuk memproduksi jasa.
  3. Tipe proses. Jumlah kontak yang terlibat (tinggi atau rendah), derajat, pelayanan dan integrasi.
  4. Lokasi dan ukuran. Tempat dimana proses jasa dilokasikan, ukuran setiap tempat jasa tersebut dilaksanakan.
  5. Tenaga kerja. Keterampilan, jenis organisasi, sistem imbalan, derajat partisipasi.

6 komentar: