Checksheet adalah
suatu lembar atau formulir yang mana item-item yang akan diperiksa telah
dicetak dalam formulir tersebut dengan maksud agar data dapat dikumpulkan
secara mudah dan ringkas. Sehingga checksheet adalah
suatu tool yang paling mudah untuk menghitung seberapa sering sesuatu terjadi
(Gaspersz, 2007).
Dalam
penyusunan checksheet perlu
diperhatikan beberapa hal. Berikut adalah
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam checksheet:
1.
Bentuk lajur-lajur untuk
mencatat data harus jelas.
2.
Data yang hendak dikumpulkan
dan dicatat harus jelas tujuannya.
3.
Kapan data dikumpulkan
harus dicantumkan.
4.
Data harus dikumpulkan
secara jujur.
Selain hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan checksheet,
terdapat juga tujuannya. Berikut adalah tujuan
menggunakan checksheet
yaitu:
1.
Membantu mentabulasikan
banyaknya kejadian dari suatu masalah tertentu dan penyebab tertentu.
2.
Mengumpulkan data tentang
jenis masalah yang sedang terjadi. Dalam kaitan ini, Check Sheet (Lembar
Periksa) akan membantu memilah-milah data kedalam kategori yang berbeda seperti
penyebab-penyebab, masalah- masalah dan lainnya.
3.
Menyusun data secara
otomatis sehingga data itu dapat dipergunakan dengan mudah.
Hal
yang harus diperhatikan juga adalah langkah-langkah membuat checksheet. Berikut adalah langkah-langkah
membuat checksheet ialah:
1.
Menjelaskan tentang tujuan
pengumpulan data.
2.
Identifikasi apakah
Variable atau Attribute variasi yang akan diukur.
3.
Menentukan waktu dan
tempat pengukuran.
4.
Mulai mengumpulkan data
untuk item yang sedang diukur.
5.
Menjumlahkan data yang
telah dikumpulkan tersebut. Dalam hal ini jumlahkan banyaknya
kejadian untuk setiap kategori yang akan diukur.
Memutuskan
untuk mengambil tindakan peningkatan atas penyebab masalah yang sedang
terjadi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar