Pengendalian kualitas produk merupakan salah satu
teknik yang perlu dilakukan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk berupa
barang ataupun jasa yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Pengendalian dapat mengetahui dengan cepat terjadinya sebab-sebab
tak terduga sehingga tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak
unit yang cacat dan juga menjaga kestabilan mutu.
Statistical
Process Control (SPC), merupakan pengendalian mutu
proses statistik meliputi
pengendalian mutu proses untuk data variable dan data
atribut, (Ariani, 2004).
Pengendalian
mutu statistik berkaitan dengan upaya menjamin kualitas dengan memperbaiki
kualitas proses dan upaya menyelesaiakan segala permasalahan selama proses, (
Irawan, 2006).
SPC
adalah suatu terminologi yang mulai digunakan sejak tahun 1970an untuk
menjabarkan penggunaan teknik-teknik statistik dalam memantau dan meningkatkan
performansi proses untuk menghasilkan produk berkualitas. Gaspersz (2007)
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa metode Statistical
Process Chart (SPC) adalah digunakan
untuk mengukur kualitas produk selama proses, sehingga diharapkan dapat
mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dimasa sekarang dan yang akan datang. Berikut adalah penjelasan masing-masing konsep
statistik proses kontrol.
1.
Keputusan berasarkan data
(fakta) bukan berdasarkan pada opini.
2.
Menggambarkan bentuk
penyimpangan atau ketidaksesuaian terhadap suatu produk, proses, maupun sistem.
3.
Output
pada proses dapat dikemukakan kedalam pengendalian statistik melalui alat-alat
manajemen dan tindakan perancang.
4.
Penerapan
metode-metode statistik untuk pengukuran dan analisis variasi proses selama
interval waktu tertentu.
Data
adalah catatan tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitaif, data dipergunakan sebagai petunjuk untuk bertindak. Berdasarkan
data, mempelajari fakta-fakta yang ada, kemudian mengambil tindakan yang tepat
berdasarkan pada fakta tersebut. Dalam konteks SPC data ada dua macam, yaitu
sebagai berikut (Vincent Gaspers, 2007):
1.
Data Atribut, yaitu
data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh data
atribut adalah banyaknya kesalahan proses, banyaknya isian kuisioner yang
salah, banyaknya jenis cacat pada produk, dll. Data atribut biasanya diperoleh
dalam bentuk ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan.
2.
Data variabel,
merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan analisis. Contoh data
variabel adalah panjang, lebar, tinggi, volume suatu produk.
Pada dasarnya langkah dalam SPC
dapat diuraikan. Berikut hal-hal yang harus
diperhatikan dalam SPC (Vincent Gaspers, 2007):
1. Merencanakan penggunaan alat alat statistikal.
2. Mulai menggunakan alat-alat tersebut.
3. Mempertahankan atau menstabilkan proses dengan cara menghilangkan variasi penyebab
khusus yang dianggap merugikan.
4. Merencanakan proses perbaikan terus menerus melalui mengurangi penyebab
umum.
5. Mengevaluasi dan meninjau ulang terhadap penggunaan alat-alat statistikal
tersebut.
Statistical Process Chart (SPC) juga memiliki cara pengumpulan / pengambilan data untuk
meningkatkan kualitas. Berikut adalah pengumpulan data SPC yang bertujuan untuk
(vincent Gaspers, 2007):
1. Memantau dan mengendaliakan proses.
2. Menganalisis hal hal yang tidak sesuai.
3. Inspeksi.
Selain tujuan pengumpulan data, SPC juga harus
memerhatikan kegiatan pengumpulan data. Berikut ini adalah beberapa hal yang
harus diperhatikan (Vincent Gaspers, 2007):
1. Definisikan tujuan pengumpulan data secara jelas.
2. Identifikasi jenis data yang akan dikumpulkan (variable/atribut).
3. Gunakan alat ukur yang dapat diandalkan untuk menjamin keandalan
pengukuran.
4. Tentukan cara yang tepat untuk mencatat data. Data asli harus dicatat
secara jelas dan lengkap.
5. Buat formulir pencatatan data yang memudahkan untuk penggunaan selanjutnya.
Menghilangkan
variasi tidak normal dalam SPC melalui pemisahan variasi yang disebabkan oleh
penyebab khusus (special-causes
variattion) dan penyebab umum (common-causes
variattion). Berikut penjelasan masing-masing klasifikasi
variasi diatas (Vincent Gaspers, 2007):
1.
Variasi Penyebab Khusus
Variasi
penyebab khusus (special-causes
variattion) adalahKejadian-kejadian di luar
sistem yang mempengaruhi variasi dalam sistem. Ciri-cirinya adalah memiliki pola non acak.
2.
Variasi Penyebab Umum
Variasi
penyebab umum (common-causes variattion)
adalah faktor-faktor di dalam sistem atau yang melekat pada
proses yang menyebabkan variasi dalam hasil-hasilnya. Ciri-cirinya
adalah memiliki pola acak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar