Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi
terintegrasi yang dapat mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan sistem informasi
secara spesifik untuk departemen-departemen yang berbeda pada suatu perusahaan.
ERP terdiri dari bermacam-macam modul
yang disediakan untuk berbagai kebutuhan dalam suatu perusahaan, dari modul
untuk keungan sampai modul untuk proses distribusi. Penggunaan ERP menjadikan semua sistem didalam
suatu perusahaan menjadi satu sitem yang terintegrasi dengan satu database,
sehingga beberapa departemen menjadi lebih mudah dalam berbagai data, dan lebih
mudah pula dalam melakukan komunikasi. Perangkat lunak ERP yang beredar dipasaran, tidak hanya dalam versi komersil saja,
tetapi juga sudah tersedia dalam versi open source. Penerapan ERP dalam suatu perusahaan tidak harus
dalam satu sistem yang utuh, tetapi dapat diterapkan dengan hanya menggunakan
satu modul saja dulu sebagai pilot project. Jika penerapan satu modul berhasil,
maka dapat menerapkan modul lain dengan referensi modul yang sudah berhasil.
Proses bisnis yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain,
memungkinkan dilakukan kustominasi ERP dalam penerapannya.
SAP
memang salah satu piranti lunak Enterprise
Resource Planning (ERP). Perusahaan besar diindonesia yang banyak
mengimplementasikan SAP, misalnya Astra International, Toyota Astra Motor,
Bentoel Prima, United Tractor, Pertamina, Telkomsel, Auto 2000, Blue Bird dan
beberapa perusahaan lainnya. ERP mengintegrasikan sistem komputer yang tadinya
saling berdiri sendiri pada departemen-departemen yang ada. Setiap departemen
masih memiliki sistem sendiri, tetapi semua sudah terintegrasi satu sama lain,
sehingga dapat memantau suatu permasalahan yang terjadi secara terstruktur. Sistem
ERP dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan mempercepat semua proses dan
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Sistem ERP sering
disebut suatu sistem back-office. Sebagai contoh dalam sebuah kasus penjualan,
sistem ERP tidak menangani proses penjualan disisi depan, tetapi sistem ERP
lebih pada bagaimana menangani suatu order dan memberikan solusi untuk
mempermudah proses penyelesaian suatu order yang melalui berbagai tahapan.
Saat
ini berbagai sistem ERP beredar di pasaran, sistem ERP yang komersial antara
lain SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan J.D Edwards. Sedangkan sistem ERP
open source yang popular sekarang ini adalah Compiere, Adempiere, WebErp.
MODUL-MODUL
DALAM SISTEM ERP
Sedikitnya ada 3 sumber
daya didalam perusahaan yang perlu dikelola secara benar. Inilah mengapa
perangkat lunak ERP kebanyakan mempunyai 3 modul utama sebagai berikut:
A.
Financial
1. FI
– Financial Accounting
Digunakan sebagai parameter untuk
perhitungan keuntungan, mengukur kinerja keuangan dengan berbasis pada data
transaksi. Modul FI juga menyediakan data yang dapat digunakan sebagai alat
audit dalam laporan keuangan.
2. CO
– Controlling
Fungsi dari modul CO adalah untuk
mendukung empat kegiatan pokok adalah:
· Pengendalian
Investasi
· Pengendalian
kegiatan keuangan, memantau dan merencanakan kegiatan pembayaran sesuai jadwal.
· Pengendalian
kegiatan pembelian, pengadaan dan penggunaan dana dalam unit-unit kerja.
· Pengendalian
biaya dan keuntungan berdasarkan semua aktifitas perusahaan.
3. IM
– Investment Management
Modul IM berkaitan dengan modul TR,
dengan modul IM lebih ditujukan untuk analisis investasi jangka panjang dengan
aset tetap dari perusahaan untuk membuat keputusan.
4. EC
– Enterprise Controlling
Modul EC adalah untuk memberikan
akses mengenai:
· Kondisi
keuangan perusahaan
· Hasil
dari perencanaan dan pengendalian perusahaan
· Pengembangan
investasi
· Pemeliharaan
aset-aset yang dimiliki
· Pengembangan
SDM perusahaan
· Kondisi
pasar yang berkaitandengan pengambilan keputusan
· Faktor-faktor
struktural dari proses bisnis, seperti struktural produksi, struktural biaya,
neraca dan laporan rugi laba
5. TR
– Treasury
Modul TR berfungsi untuk
mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dengan aktifitas
logistik dan transaksi keuangan.
B.
Distribution dan Manufacturing
1. LE
– Logistics Execution
Modul LE merupakan modul yang
terkait dengan modul lain seperti modul, PP, EC, SD, MM, PM, dan QM. Modul ini
fokus pada pengaturan logistik dari pembelian hingga distribusi.
2. SD
– Sales Distribution
Modul SD ditekankan pada penggunaan
strategi penjualan yang mampumengantipasi perubahan pasar. Prioritas utama dari
penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang mampu merekam,
menganalisis, dan mengontrol aktifitas untuk memberikan kepuasan pada pelanggan
dan menghasilkan keuntungan yang layakdalam periode akuntansi yang akan datang.
3. MM
– Materials Management
Fungsi utama dari modul MM adalah
untuk membantu manajemen dalam aktifitas sehari-hari dalam tipe bisnis
apapun yang memerlukan konsumsi
material, termasuk energi dan pelayanan.
4. PP
– Production Planning
Modul PP ini berfungsi dalam
merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada proses
pengiriman produk.
5. PM
– Plant Maintenance
Modul PM ini berfungsi untuk
mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan, mengatur data perawatan, dan
mengintegrasikan data komponen peralatan dengan aktifitas operasional yang
sedang berjalan.
6. QM
– Quality Management
Modul QM ini terintegrasi dengan
modul PP-PI Production. Salah satu fungsi dari modul QM adalah untuk
menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000
series.
7. PS
– Project System
Modul PS dikonsentrasikan untuk
mendukung kegiatan berikut ini:
· Perencanaan
terhadap waktu dan nilai
· Perencanaan
detail dengan menggunakan perencanaan cost element atau until cost dan
menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktifitas dan penjadwalan.
· Koordinasi
dari sumber daya melalui otomasi permintaan material, manajemen dan kapasitas
material, serta sumber daya manusia.
· Pemantauan
terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan.
· Penutupan
proyek dengan analisis hasil dan perbaikan
C.
Human Resources
Berfungsi
untuk:
· Memudahkan
melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan
biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan
· Melindungi
data personalia dari pihak luar
· Membangun
sistem perekrutan dan pembangunan SDM yang efisien melalui manajemen karir
ARSITEKTUR
ERP
Sistem
ERP sekarang ini banyak menganut sistem arsitektur 3-tier atau lebih. Dalam
sistem arsitektur 3-tier, user interface berjalan di client.
1.
Presentation Layer: Graphical User
Interface (GUI) atau browser untuk memasukkan data atau mengakses fungsi sitem.
2.
Application Layer: aturan bisnis, logika
fungsi, dan program yang menerima/mengirim dari/ke server database.
3.
Database Layer: Manajemen transaksi data
termasuk pula metadatanya.
KARAKTERISTIK
ERP
Karakteristik ERP menurut Daniel E.
O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem
ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan
pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2. Sistem
ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3. Sistem
ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
4. Sistem
ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data
sekali saja.
5. Sistem
ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
6. Dalam
beberapa hal Sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan.
7. Sistem
ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh
perusahaan multinasional.
8. Sistem
ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan
pemrograman kembali.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN ERP
Adapun beberapa
keuntungan dari penggunaan sistem informasi terpadu dalam konsep ERP ini antara
lain dapat disebutkan sebagai berikut
1. ERP
menawarkan sistem terintegrasi didalam perusahaan, sehingga proses dan
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
2. ERP
juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa
perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani
secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.
3. ERP
tidak hanya memadukan data orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan
pemutakhiran dan sinkronasi banyak sistem komputer yang terpisah.
4. ERP
memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor saja. Dengan
ERP, manajemen tidak hanya mampu untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana keadaan
kita ?” tetapi lebih-lebih mampu menjawab pertanyaan “Apa yang kita kerjakan
untuk menjadi lebih baik ?”
5. ERP
membantu melancarkan pelaksanaan manajemen
supply chain dengan kemampuan memadukannya.
Dalam implementasinya,
pada program ERP terdapat dua tipe pengguna:
KEY USER
1. Dipilih
dari departemen yang terkait pada operasinya,
2. Biasanya
selalu berhubungan dengan business proses,
3. Memiliki
pengetahuan lebih di area kerjanya,
4. Umumnya
manajer departemen,
5. Sangat
penting untuk keberhasilan sistem akhir.
END USER
1. Hanya
memiliki spesifikasi pengetahuan dari parts pada sistem yang perlu end user.
ALASAN
PERUSAHAAN MENGIMPLEMENTASIKAN ERP
1. ERP
mengintegrasikan aktivitas perusahaan.
2.
ERP memberikan kesempatan
mengadopsi best practice
3.
ERP memberikan kemampuan standarisasi
dalam organisasi
4.
ERP menghindarkan terjadinya information asymetry
5.
ERP menyediakan informasi secara
real-time dan on-line
6.
ERP memberikan keleluasaan untuk
mengakses data perencanaan dan controlling secara simultan
7.
ERP memberikan fasilitas komunikasi
dan kolaborasi didalam satu perusahaan
8.
ERP memberikan fasilitas komunikasi
dan kolaborasi antar perusahaan
KEBERHASILAN
PENERAPAN SISTEM ERP
Ada beberapa hal yang
sangat menentukkan keberhasilan implementasi sebuah ERP:
1. Bisnis
proses yang matang.
Hal
ini merupakan suatu syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan melakukan
implementasi ERP. ERP tidak akan dapat diimplementasi di sebuah perusahaan yang
tidak memiliki bisnis proses yang jelas.
2. Change Management
yang baik.
Tidak
dapat dipungkiri, implementasi sebuah sistem akan selalu diikuti dengan
perusahaan “kebiasaan” dalam perusahaan tersebut. Change management sangat
diperlukan untuk memberikan pendidikan kepada pengguna, operator atau siapa pun
yang akan bersentuhan langsung dengan sistem yang baru. Harus betul-betul dapat
dijelaskan kenapa perusahaan ini perlu mengganti sistemnya, seberapa efektif
sistem baru ini buat perusahaan, apa masalah-masalah di sistem lama yang dapat
dipecahkan oleh sistem baru.
3. Komitmen
Sebuah
implementasi ERP dalam perusahaan, pasti akan menyita banyak waktu dan tenaga,
komitmen dari pimpinan perusahaan sampai pengguna yang akan bersentuhan
langsung dengan sistem, mutlak sangat diperlukan.
4. Kerja
sama
Kerja
sama harus dilakukan dengan baik antara internal perusahaan maupun antara
perusahaan dengan konsultan yang melakukan implementasi. Konsultan dan pengguna
sudah betul-betul menyatukan visi untuk keberhasilan implementasi ini.
5.
Good
Consultant
Pengalaman
konsultan yang melakukan implementasi juga sangat berpengaruh dalam sebuah
implementasi.
KEGAGALAN
PENERAPAN SISTEM ERP
Dari berbagai
implementasi ERP di perusahaan-perusahaan, pada akhirnya disimpulkan bahwa yang
terjadi penyebab utama kegagalan implementasi dan instalasi ini ada beberapa
faktor, yaitu:
1. Ketika
tidak ada atau kurangnya dukungan dari pimpinan.
2. Ketika
proyek dianggap sebagai proyek dari satu departemen saja.
3. Ketika
tidak ada yang diserahi tugas untuk menjadi Person In Charge (PIC).
4. Ketika
untuk segala proses dan prosedur implementasi diserhakan hanya ke tim
Information System (IT) saja.
5. Ketika
vendor yang melakukanb implementasi kurang atau tidak memiliki kemampuan dan
kompetensi yang baik dalam melakukan implementasi dan instalasi.
GAMBARAN
ERP SECARA GARIS BESAR
1. Perkakas
manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara
menyeluruh.
2. Penghubung
pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai kesediaan.
3. Alat
adopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan
(best-practice)
4. Alat
integrasi seluruh bagian fungsional perusahaan; sales, marketing, manufaktur,
operation, logistic, purchasing, finance, new product development, dan human.
5. Sarana
meningkatkan pelayanan pelanggan dan produktifitas, serta menurunkan biaya dan
inventory.
6. Dasar
untuk e-commerce yang efektif.
Sumber: Jurnal Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi Terintegrasi
Setyawan Wibisono
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang
email:sonny@unisbank.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar