Jumat, 19 November 2010

Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pabrik


            Perencanaan tata letak fasilitas pabrik seringkali tidak terlalu dipentingkan terutama oleh pengusaha kecil dan menengah, padahal perencanaan tata letak fasilitas sangat penting karena merupakan tulang punggung dari fasilitas produksi, dan harus dirancang dengan cermat. Pabrik sebagai tempat dilaksanakannya aktifitas/kerja pembuatan barang dan atau jasa, perlu direncanakan dengan matang karena fasilitas fisik yang mesti ada didalamnya cukup banyak dan saling terkait satu sama lainnya. Lagipula begitu sebuah pabrik didirikan, modal yang tertanam tidak sedikit. Jika terjadi kesalahan perencanaan modal yang tertanam tidak bisa dengan mudahdiuangkan kembali. Demikian pula jika diperlukan perubahan – perubahan yang besar setelah pabrik berjalan, biaya lebih mahal dibandingkan perencanaan yang lebih lama agar matang.


1.    Lokasi Pabrik

Proses menetukan lokasi pabrik sebaiknya mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :

·         Tentukan tujuan memilih suatu lokasi, apakah karena ingin mendekati sumber bahan baku, apakah ingin seperti kampus, apakah ingin suasana pegunungan, atau karena tanahnya murah dan sebagainya.

·         Tentukan kriteria yang relevan dari tujuan diatas. Perusahaan – perusahaan mencari lokasi baik karena alasan ekonomis maupun non ekonomis. Untuk tetap bertahan mereka harus memberikan prioritas tinggi pada kriteria ekonomis, seperti ongkos tenaga kerja dan bahan baku. Disamping itu, faktor – faktor yang kurang kuantitatif sepertidampak lingkungan fisik dan sosiologis, serta kecocokan pekerja dengan masyarakat sekitar perlu dipertimbangkan.

·         Gunakan/terapkan model – model lokasi seperti model analisis Break-Even Point (titik pulang pokok) dan model transportasi.

·         Ambil data dan munculkan beberapa pilihan lokasi. Selanjutnya dalam memilih lokasi mana diantara beberapa alternatif sebaiknya pakai faktor – faktor ekonomis yang kuantitatif dulu. Bila suatu lokasi secara ekonomis tidak layak maka mempertimbangkan faktor – faktor lain menjadi tidak perlu. Jadi menghemat waktu dan energi.

·         Pemilihan titik lokasi, artinya kalau lokasi bermakna suatu wilayah geografis yang luas. Maka titik lokasi (site) bermakna dikelurahan apa atau jalan apa dan sebagainya.



2.    Tujuan

Merancang posisi relatif suatu sarana terhadap yang lain memiliki tujuan – tujuan sebagai berikut :

·         Meminimasi backtracking (aliran bolak balik)

·         Meminimasi penundaan pekerjaan atas material

·         Meminimasi penanganan material

·         Mempertahankan/meningkatkan fleksibilitas baik dari segi variasi rancangan produk 
      maupun jumlah yang dapat diproduksi

·          Termanfaatkannya tenaga kerja dan ruang secara efektif

·         Meningkatkan semangat moral karyawan dan bekerja

·         Memberikan kemudahan perawatan fasilitas dan kebersihan

  

3.    Langkah – Langkah Perancangan Tata Letak

Urutan langkah – langkah untuk merancang tata letak adalah sebagai berikut :

·        Definisikan tujuan tata letak, dalam hal ini bisa berupa produk apa yang akan dibuat dan berapa banyak.

·        Spesifikasikan aktifitas premier yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan diatas, seperti aktifitas produksi ; yang meliputi identifikasi proses produksi, mesin – mesin yang terlibat, jumlah mesin dan tenaga kerja pelaksana, kapasitas produksi, kebutuhan gudang bahan baku dan barang jadi, dan aspek perawatan mesin serta penanganan material.

·        Spesifikasikan aktifitas sekunder yang mendukung aktifitas premier, seperti parkir, kantor, ibadah/masjid, kantin, klinik , pengolah limbah/sampah, sarana olahraga, satuan pengamanan, dan jalan – jalan kendaraan dilingkungan pabrik serta taman – taman.

·        Analisis kesalingterkaitan antar seluruh aktifitas untuk menentukan kedekatan satu sama lain. Derajat kedekatan ini biasanya ditentukan oleh hubungan pertukaran material, orang/koordinasi kerja, atau informasi, atau faktor lainnya.

·        Memunculkan alternatif tata letak antar ruang dari setiap aktifitas.

·        Memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan – tujuan tata letak.

·        Membangun pabrik dengan alternatif tata letak terpilih bekerja sama dengan insinyur sipil dan arsitektur, serta insinyur listrik, lingkungan, mesin, dan lain – lain yang terkait dengan berbagai kebutuhan pabrik.

·        Memonitor jalannya pabrik dan mengevaluasi tata letak yang dioperasikan.

·        Merancang ulang tata letak bila diperlukan, yang berarti kembali ke langkah 1.



4.    Jenis – Jenis Tata Letak

·         Posisi Material Tetap, mesin – mesin pindah – pindah (pabrik pesawat terbang, membangun gedung). Ciri produknya sangat khusus, menurut pesanan. Sifat proses produksinya proyek tunggal (unik). Volume produksinya sangat rendah, biasanya satu periode.

·         Job Shop, tata letak menurut proses (bengkel, rumah sakit). Ciri produknya khusus, menurut pesanan. Sifat proses produksinya fleksibel.. Volume produksinya relatif rendah, lebih banyak persediaan setengah jadi.

·         Batch Processing, antara tata letak menurut proses dengan produk. Ciri produknya banyak produk berbeda-beda. Sifat proses produksinya kebutuhan bahan & pekerja kurang pasti. Volume produksinya horizon perencanaan relatif pendek.

·         Lintas Produksi, tata letak menurut produk (pabrik mobil, cafetaria). Ciri produknya bersaing lewat ciri – ciri khusus dan pelayanan. Sifat proses produksinya proses ongkos pekerja lebih besar. Volume produksinya relatif panjang.

·         Proses Kontinyu, yang berlanjut (pengilangan minyak, pembangkit listrik). Ciri produknya bersaing lewat distribusi dan harga. Sifat proses produksinya prosentase ongkos pekerja lebih kecil, kebutuhan bahan dan pekerja lebih besar. Volume produksinya relatif panjang, lebih banyak persediaan barang jadi.



Analisis Dan Seleksi Tata Letak

       Tata letak pabrik harus memadukan berbagai faktor, seperti lokasi stasion – stasion kerja, kantor, ruang alat (tool rooms), gudang dan ruang toilet. Ada dua kriteria utama yang sering dipakai dalam menyeleksi dan merancang tata letak, yaitu :

1.      1. Ongkos Penanganan Material

     Ongkos diminimasi dengan pemakaian belt dan konveyor untuk mengotomasi aliran produk (sejauh memungkinkan) dan mengusahakan jarak aliran sependek mungkin. Aktifitas pemrosesan yang berurutan sering ditataletak bersebelahan. Dalam sistem jasa, seperti kereta bawah tanah para pelanggan sering merupakan “ material “ yang bergerak melalui sistem tersebut. Sehingga waktu pelayanan menjadi variabel yang relevan.

2.    2. Efektifitas Pekerja

     Faktor ini menjadi penting dari hari ke hari. Tata letak yang baik memberi kepuasan kerja dan mendorongmereka bekerja dengan tingkatketerampilan tertinggi sesuai bayaran yang diterima. Ini berlaku persis sama untuk tata letak kantor (dimana seorang insinyur bisa jadi menghabiskan waktunya hanya untuk membagi-bagikan memo) maupun pabrik (dimana seorang operatorv bisa jadi harus berjalan jauh untuk mengambil pahat). Sistem komunikasi yang baik dan lokasi – lokasi aktifitas pendukung yang tepat sangat berperan bagi keberhasilan suatu tata letak fasilitas.



Optimasi Tata Letak

     Optimasi tata letak diantara yang paling banyak diperhatikan ada dua yakni ; minimasi ongkos penanganan material pada tata letak proses (job shop) dan maksimasi efektifitas operator dengan penyeimbangan lintas (line balancing) pada tata letak lintas produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar