Minggu, 28 November 2010

Industri


Kata industri yang diambil dari bahasa inggris, Industry, menurut kamus Webster’s New School and Office Dictionary memilikiarti sebagai berikut :
  • Bekerja dengan rajin secara terus menerus.
  • Penataan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan dan seterusnya.
  • Cabang khusus dari seni, kerajinan, bisnis, dan seterusnya.
  • Suatu kumpulan perusahaan/organisasi produksi untuk jenis produk tertentu.
  • Keseluruhan perusahaan manufaktur/produktif

Industri dibedakan dengan dagang, karena industrimengandung aktifitas produksi. Sedangkan dagang hanya memindahkan barang dan atau jasa dari suatu tempat dan waktu ketempat/waktu yang lain (distribusi).

Industri tidak bisa lepas dari manufaktur/produktif

Manufaktur berasal dari bahasa latin manus (tangan) dan facere (membuat). Jadi manufaktur berarti pembuatan benda – benda keperluan manusia dengan atau dibantu oleh mesin – mesin. Sedangkan pabrik adalah bangunan/gedung tempat manufaktur tadi dilaksanakan.

Jadi industri bisa berarti :
  • Sebuah perusahaan yang memproduksi barang tertentu seperti sepatu, atau buku, atau jasa pendidikan, dengan tujuan profit/keuntungan.
  • Kumpulan perusahaan yang barangnya sejenis seperti industri mobil berarti kumpulan berbagi perusahaan yang memproduksi mobil.
·         Kumpulan perusahaan barang dan jasa yang meliputi segala jenis barang dan jasa. Dalam hal ini perusahaan dagang juga termasuk, karena jasa distribusinya dapat dianggap sebagai hasil produksi.

 

A. Proses Produksi

Untuk bisa menghasilkan produk suatu industri memerlukan enam jenis masukkan/input, keenam masukkan ini diproses secara efisien, efektif dan produktif untuk kemudian berubah menjadi keluaran/output berapa produk (barang atau jasa). Keenam masukkan itu adalah :

1.      Sumber Daya Alam, baik yang bisa diperbaharui seperti kayu hutan dan ikan, maupun yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak dan panas bumi, mineral, batu bara dan sebagainya. Sumber daya alam secara umum dirubah oleh perusahaan dengan proses produksi yang sering disebut juga bahan mentah atau bahan baku

2.      Modal, yang bisa berarti dua hal yaitu uang untuk membayar upah pekerja, bayar listrik dan beli bahan baku. Disamping itu modal juga bisa berarti berupa tanah, gedung, mesin dan alat-alat produksi lainnya.

3.      Tenaga Kerja, merupakan faktor manusia yang akan menjalankan mesin, menangani bahan, mengaturproduksi dan sebagainya. Tanpa tenaga kerja semua takkan berarti apa-apa, karena tidak ada yang merencanakan, mengoperasikan, dan mengendalikan aktifitas produksi tersebut.

4.      Manajemen, yaitu ilmu tenteang cara-cara mengelola masukkan-masukkan untuk industri dan kumpulan orang yang mempraktekan ilmu ini.

5.      Teknologi, yaitu ilmu tentang pemanfaatan sains menjadi alat/sarana hidup,sarana berproduksidan sebagainya. Teknik ( engineering ) adalah bagian dari teknologi dapat dianalogikan seperti sebuah pohon.

Akar pohon itu adalah sains, batang pohon, ranting, dahan,daunnya, dan buahnya adalah tenologi. Sedangkan engineering adalah dahan, ranting, daun, dan buah dari pohon tersebut. Jadi engineering adalahbagian dari teknologi. Teknologi bersifat lebih menyeluruh dari pada engineering.

6.      Moral, yang terdapat dalam diri manusia, baik yang berposisi sebagai tenaga kerja maupun manajemen. Unsur inilah yang memberikan dorongan semangat/motivasi untuk bekerja dengan rajin, sungguh – sungguh dan teliti.



Selanjutnya, bagaimana kegiatan proses produksi berlangsung pada sebuah industri, dapat digambarkan sebagai berikut :


Jadi kegiatan produksi meliputi : meramalkan permintaan pasar terhadap produk yang akan dibuat lalu membuat rencana produksi berupa penyiapan sumber – sumber daya produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya, rincian cara mengubah bahan baku sampai menjadi produk, waktu yang tersedia, dana yang tersedia dan sarana fisik pabrik yang ada. Selama produksi berjalan, ada kegiatan pengendalian produksi yang mencakup :
  • Pengawasan mutu produk
  • Pencegahan kerusakan mesin – mesin atau perbaikannya
  • Pencegahan kecelakaan kerja atau pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
  • Pencatatan dan pengendalian ongkos produksi
  • Menjaga ketersediaan bahan baku dari waktu ke waktu
  • Menjaga moral tenaga kerja dan manajemen sehingga terjalin kerjasama yang harmonis
  • Memantau terpenuhinya jadwal penyelesaian produk
  • Membuat tindakan – tindakan perbaikan apabila terjadi penyimpangan dari rencana produksi



B. Klasifikasi Industri

Klasifikasi oleh International Standard Industrial Clasification (ISIC) dari perserikatan bangsa – bangsa didasarkan atas kemiripan bahan baku dan cara – cara produksi. Maka industri terbagi menjadi sepuluh kelompok :

  • Industri Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
  • Industri Pertambangan
  • Industri Manufaktur
  • Industri Listrik, Gas dan Air
  • Industri Konstruksi
  • Industri Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
  • Industri Perdagangan, Grosir dan Eceran, Restoran dan Hotel
  • Industri Keuangan, Asuransi, Properti dan Jasa – Jasa Bisnis
  • Industri Jasa Masyarakat, Sosial dan Personal
  • Industri Lainnya

Cara lain adalah berdasarkan tahap pengelolaan sumber daya alam oleh industri. Dengan cara lain, maka industri terbagi kedalam 3 golongan yaitu :

  • Industri Primer atau Industri Ekstraksi, yaitu industri yang menggali dan mengelola sumber daya alam langsung dari bumi. Dalam hal ini tercakup industri pertanian dan pertambangan
  • Industri Sekunder atau Industrui Pabrikasi, yaitu industri yang mengelola lebih lanjut hasil – hasil dari industri primer. Contohnya adalah industri semen, industri kertas, industri mobil dan sebagainya
  • Industri Tersier atau Industri Distribusi, yaitu industri jasa yang mendistribusikanhasil – hasil produksi primer maupun sekunder ketangan para konsumen. Contohnya adalah agen mobil, toko – toko, perusahaan distributor dan seterusnya.

Cara Ketiga dalam penggolongan industri adalah berdasrkan sifat proses produksi berkaitan dengan bahan bakuyang diproses. Berdasarkan ini, industri terbagi dua yaitu :

  • Industri Proses Continue yaitu industri yang bahan bakunya diolah secara continue seperti industri semen, industri cat, industri bubur kertas, industri pengilangan minyak, industri pupuk, industri gula dan sebagainya. Disini antara mesin yang satu dengan yang lain tidak ada keputusan. Sehingga bahan baku mengalir terus sampai menjadi produk.
  • Industri Produk Diskrit, yaitu bahan baku ketika berpindah dari mesin ke mesin terputus – putus tahap pengerjaannya (diskrit). Contohnya adalah mobil, TV, sepatu, mebel dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar