Sabtu, 19 Maret 2011

Ekonomi Industri


A.  Memahami Ekonomi Industri

Ekonomi adalah sistem aktifitas produksi-distribusi-transaksi-konsumsi dalam suatu masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana hidup masyarakat tersebut. Masyarakatnya bisa berupa mereka yang hidup pada suatu desa, kota, propinsi, negara, bisa juga dunia/seluruh permukaan bumi.


Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut, sistem ekonomi menggali kekayaan alam baik hayati (pertanian) maupun non hayati (pertambangan), mengolahnya lewat aktifitas industri kemudian mendistribusikan/mentransaksikan di antara berbagai unsur pelakunya (produsen dan konsumen) dan akhirnya bertanya kepada unsur manusia di dalam sistem ini apakah puas, bahagia dan terpenuhi semua kebutuhannya dengan layak atau belum. Sebab, sistem ekonomi apapun, dimanapun, dan kapanpun adalah diri manusia, oleh manusia, dan untuk manusia.

Ketika inggris mengalami revolusi industri, maka ekonominya pelan tapi pasti bergeser dari ekonomi berbasis pertanian ke basis industri. Dengan basis industri terjadilah urbanisasi berkurangnya pekerja di sektor pertanian berpindah ke pabrik – pabrik, melimpahnya barang dan jasa memenuhi pasar sehingga terpaksa diekspor. Tumbuhnya pabrik – pabrik dimana – mana sehingga lahan pertanian pun terpaksa dirambah, meningkatnya produktifitas pertanian karena mekanisasi, dan penumpukkan tanah, meskipun input berupa tenaga kerja dan lahan berkurang, maraknya perkembangan iptek karena pengolahan sumber daya alam membutuhkan iptek, terjadinya perdagangan antar negara yang semakin ramai, dan berkembangnya berbagai masalah yang negatif seperti pencemaran lingkungan, peperangan karena berebut pasar dan sumber daya alam, ketidakadilan ekonomi dan sebagainya.

Jadi ekonomi industri adalah sistem dimana aktifitas ekonomi didominasi oleh sektor industri relatif terhadap pertanian (pertambangan biasanya digabungkan ke dalam industri). Meskipun bukan berarti pertanian tidak berperan. Namun, ekonomi industri berdiri di atas ekonomi pertanian. Jadi antara keduanya saling mengokohkan. Sebab, tanpa ekonomi pertanian yang baik, ekonomi industri akan hancur dengan sendirinya. Caranya adalah bahwa pemenuhan kebutuhan pangan dipasok oleh sistem ekonomi pertanian. Jika kebutuhan pangan sulit, maka para penggerak aktifitas industri juga akan kelaparan. Bagaimana bisa bekerja dengan tenang kalau perut kosong ?

Sesuai dengan fakta sejarah, maka ekonomi industri yang saat ini dominan di seluruh dunia adalah sistem ekonomi kapitalis. Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam penerapannya antar negara – negara, namun prinsip – prinsip sistem ini sama dimanapun dan kapanpun, yaitu :
  1. Hak milik mutlak individu atas harta kekayaan hasil usahanya, apakah berupa barang konsumsi dan atau produksi.
  2. Adanya kemerdekaan berusaha/berbisnis bagi setiap individu. Setiap orang bebas mau berbisnis apa saja. Untung atau rugi adalah hak mereka menerimanya. Apakah mereka mau menyewa buruh, membeli mesin memiliki sumber daya alam, memanfaatkan teknologi, atau apapun, terserah mereka untuk mengejar kekayaan sebanyak - banyaknya. Tidak patut ada pembatasan dalam hal ini.
  3. Kepentingan pribadi adalah dasar dari semua dorongan untuk berbisnis atau menjadi buruh
  4. Persaingan antar individu. Setelah setiap individu dibebaskan dalam berusaha maka dengan sendirinya akan timbul persaingan antar mereka. Dan pesaingan ini akan secara ilmiah (kata para pakar ekonomi kapitalis) membatasi kelewat batasnya egoisme (kepentingan pribadi) mereka.
  5. Perbedaan antara hak buruh dan majikan. Para pemilik modal yang mendirikan perusahaan adalah para majikan yang berhak mengatur segala hasil usahanya, baik rugi maupun utung. Sedangkan para buruh tidak berhak turut campur. Buruh hanya berhak menerima upah dari kerja yang menjadi kewajibannya kepada majikan.
  6. Bersandar pada motif-motif alamiah untuk mencapi kemajuan. Kata penyeru sistem ini, apabila keuntungan dalam perdagangan seluruhnya tergantung pada sedikitnya pengeluaran dan banyaknya produksi, maka kemaslahatan pribadi pedagangn (enterpreneur/pengusaha) itu sendiri senantiasa memaksanya untuk memilih metoda-metoda ilmiah yang paling up to date dan paling efisien dan efektif untuk melipatgandakan produksinya, merawat alat-alat dan mesin-mesinnya dengan melakukan perawatan, menyediakan bahan baku secukupnya dengan harga yang murah dan terus memikirkan dan menyelidiki jalan-jalan yang dapat meningkatkan perdagangan dan perindutriannya.
  7. Negara tidak campur tangan. Adalah suatu hal yang wajar, kata penyeru sistem ini, bahwa semakin nyata terbayang di mata individu-individu upah yang akan mereka terima dari jerih payah mereka dalam bentuk keuntungan-keuntungan menyeluruh dan tidak terbatas, semakin giat mereka mencurahkan segenap daya dan kemampuan untuk memperoleh kekayaan lebih banyak lagi. Inilah yang menjamin produktifitas dan mutu produk yang baik. Tugas negara adalah menjamin kebebasan berusaha, memelihara ketertiban dan membela negara dari ancaman asing. Bukan pekerjaan negara dengan ikut jadi pengusaha, atau mencampuri manajemen perusahaan-perusahaan swasta.
Penjelmaan dari ke-7 prinsip diatas adalah berdirinya lembaga – lembaga atas dasar undang – undang, seperti :
  1. Lembaga perbankan, mulai dari bank sentral sampai bank perkreditan rakyat. Dengan lembaga ini berlakulah sistem bunga yang menempatkan uang dalam fungsi ganda, yaitu sebagai alat ukur tapi juga sekaligus sebagai barang yang bisa diperjual belikan atau disewakan. Akibatnya nilai tukar uang terhadap barang sangat bergantung pada dua hal : turun naiknya produksi dan permintaan, dan turun naiknya permintaan untuk menyewa uang tersebut.
  2. Lembaga perusahaan industri
  3. Lembaga perburuhan
  4. Lembaga pasar bebas
  5. Lembaga konsumen
  6. Dan lembaga-lembaga lainnya yang bervariasi antar negara dan tempat
Sistem ini disebut kapitalisme, karena ia bertumpu pada dominan kapital/model berupa uang yang dilembagakan lewat sistem perbankan. Dalam hal ini, setiap individuakan dianjurkan dengan pemikiran yang logis untuk untuk menabung di bank, sehingga modal uang melimpah untuk kemudian disewakan kepada para pengusaha. Situasi ini menyebabkan kekayaan hanya beredar di kalangan kaya saja dari waktu ke waktu.

Ramai dan serunya perbincangan sekitar masalah – masalah :
  1. Bursa Efek Jakarta, atau dunia
  2. Kurs Valuta Asing
  3. Penanaman modal asing dan dalam negeri
  4. Pemogokan buruh
  5. Kejahatan kerah putih
  6. Hak-hak buruh wanita dan anak-anak
  7. Tenaga kerja asing
  8. Pencemaran lingkungan oleh industri
  9. Ekspor dan impor
  10. Neraca pembayaran luar negeri
  11. Devisa
  12. Produktifitas industri
  13. Perdagangan APEC, AFTA, NAFTA, WTO, EEC, dan sebagainya
  14. Hubungan antara dunia perguruan tinggi dan industri
Adalah sampel masalah – masalah yang khas yang timbul tenggelam di dalam dinamika sistem ekonomi kapitalis.

Pertanyaan yang relevan bagi insinyur TI adalah apakah ada hubungan positif antara pertumbuhan industrialisasi dengan kondusifitas sistem ekonomi kapitalis ? Apakah bisa sistem ekonomi industri berkembang tanpa mendasarinya pada kapitalisme ? Yang jelas, ekonomi kapitalisme kini diramalkan semakin baik menyelimuti dunia pada abad 21. Sebab negara – negara yang dulunya menganut sistem sosialisme seperti Rusia, Cina, dan negara – negara Eropa Timur, kini dengan senang hati berganti sitem kapitalisme. Namun masalah  - masalah serius seperti ancaman perang nuklir, rusaknya lapisan ozon, pencemaran laut, udara dan darat oleh industri – industri, konflik politik dan militer yang tidak mereda


B.  Ekonomi Industri Indonesia

Prospek ekonomi Indonesia cukup cerah dimasa depan. Paling tidak menjelang abad 21. Ini dimungkinkan dengan indikator pertumbuhan ekonomi rata – rata 7 % per tahun selama periode 1985-1995. Ada empat kebijakan yang memungkinkan indonesia masuk ke pintu gerbang “Negara – negara Industri”, yaitu :

Pada era 1970-1980, sektor pertanian dibangun ke mantapannya. Pada 1990-an, muncul industri manufaktur. Namun, pada tahun 2000-an perdagangan bukan-industri manufaktur yang akan menjadi motor penggerak pembangunan.

Bagaimana prestasi ekspor produk manufaktur andalan indonesia selama 1980 – 1995 ? grafik pada gambar 12.1 ini menggambarkan betapa peranan TI akan banyak dibutuhkan.

Gambar 12.1
Pangsa Pasar Ekspor Produk Manufaktur Utama Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar