Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit. Hingga saat ini, penyakit ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya.
Virus herpes simpleks 1 dan 2 (HSV-1 dan HSV-2) adalah dua virus dari famili herpesvirus, Herpesviridae, yang menyebabkan infeksi pada manusia.[1] HSV-1 dan 2 juga merujuk pada virus herpes manusia 1 dan 2 (HHV-1 dan HHV-2).
Setelah infeksi, HSV menjadi tersembunyi, selama virus ada pada sel tubuh saraf. Selama reaktivasi, virus diproduksi di sel dan dikirim melalui sel saraf akson menuju kulit.[2] Kemampuan HSV untuk menjadi tersembunyi menyebabkan infeksi herpes kronik' setelah beberapa infeksi terjadi, gejala herpes secara periodik muncul di dekat tempat infeksi awal.
Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka. Lagi pula, sebagian besar orang dengan HSV tidak mengetahui dirinya terinfeksi dan tidak sadar bahwa mereka dapat menyebarkannya. Justru, di AS hanya 9% orang dengan HSV-2 mengetahui dirinya terinfeksi.
Perawatan setempat untuk herpes zoster sebaiknya termasuk membersihkan lukanya dengan air garam dan menjaganya tetap kering. Gentian violet dapat dioleskan pada luka. Pengobatan baku untuk HSV adalah asiklovir dalam bentuk pil dua sampai lima kali sehari. Ada versi asiklovir lain dengan nama valasiklovir. Valasiklovir dapat diminum dua atau tiga kali sehari, tetapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan asiklovir. Famsiklovir adalah obat lain yang dipakai untuk mengobati HSV.
Penyebaran HSV sulit dicegah. Hal ini sebagian karena kebanyakan orang dengan HSV tidak tahu dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya. Orang yang tahu dirinya terinfeksi HSV pun mungkin tidak mengetahui mereka dapat menularkan infeksi walaupun mereka tidak mempunyai luka herpes yang terbuka. Angka penularan HSV dapat dikurangi dengan penggunaan kondom. Namun kondom tidak dapat mencegah semua penularan. Infeksi HSV dapat menular dan ditulari dari daerah kelamin yang agak luas – lebih luas daripada yang ditutup oleh celana dalam – dan juga di daerah mulut. Bila kita dengan herpes minum asiklovir setiap hari, kita dapat mengurangi risiko menulari herpes pada orang lain.
Para peneliti sekarang mencari vaksin untuk mencegah HSV. Satu calon vaksin menunjukkan hasil yang baik terhadap HSV-2 pada perempuan, tetapi tidak pada laki-laki. Belum ada vaksin yang disetujui untuk mencegah infeksi HSV, tetapi penelitian terhadap vaksin untuk HSV berlanjut terus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar